Apa saja kesalahan keamanan siber yang paling sering dilakukan oleh UKM?

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) semakin menjadi sasaran serangan siber. Memahami serta memperbaiki kesalahan umum sangatlah penting untuk membangun fondasi keamanan siber yang kokoh.

Menggunakan kata sandi yang lemah atau digunakan ulang

Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan UKM adalah mengandalkan kata sandi yang lemah atau digunakan berulang, sehingga mudah disusupi.

Cara mengatasinya:

  • Terapkan kebijakan kata sandi yang kuat dengan mewajibkan gabungan huruf, angka, dan simbol.
  • Gunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan kata sandi unik dan kompleks dengan aman.
  • Dorong karyawan untuk mengaktifkan autentikasi multifaktor (MFA).

Mengabaikan pembaruan perangkat lunak

Perangkat lunak yang usang dapat membuat UKM rentan terhadap celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas.

Cara mengatasinya:

  • Otomatiskan pembaruan perangkat lunak untuk menjaga keamanan sistem.
  • Gunakan alat seperti Hacksessible untuk mendeteksi kerentanan pada komponen yang sudah usang.

Kurangnya pelatihan bagi karyawan

Karyawan sering kali menjadi mata rantai paling lemah dalam keamanan siber suatu organisasi.

Cara mengatasinya:

  • Selenggarakan pelatihan rutin tentang cara mengenali teknik phishing dan taktik rekayasa sosial lainnya.
  • Lakukan simulasi serangan phishing untuk menguji dan meningkatkan kesadaran karyawan dengan menggunakan alat seperti Hacksessible. (segera tersedia)

Mengabaikan penilaian kerentanan secara berkala

Banyak UKM mengabaikan evaluasi kerentanan karena keterbatasan anggaran, sehingga sistem mereka tetap berisiko.

Cara mengatasinya:

  • Gunakan solusi otomatis seperti Hacksessible untuk analisis kerentanan yang berkelanjutan dan terjangkau.
  • Jadwalkan uji penetrasi secara teratur untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan.

Pengaturan keamanan yang salah konfigurasi

Firewall yang salah konfigurasi, port yang terbuka, atau kredensial default dapat menyebabkan risiko keamanan yang serius.

Cara mengatasinya:

  • Lakukan audit keamanan secara rutin untuk memeriksa konfigurasi.
  • Manfaatkan pengujian penetrasi aktif dari Hacksessible untuk mengidentifikasi dan memvalidasi konfigurasi yang keliru.

Hanya mengandalkan satu kali pemeriksaan keamanan

Satu kali uji penetrasi atau penilaian keamanan saja tidak cukup untuk menjaga keamanan sistem dalam jangka panjang.

Cara mengatasinya:

  • Terapkan pemantauan keamanan berkelanjutan untuk menangani kerentanan yang muncul.
  • Gunakan pemantauan 24/7 dan peringatan waktu nyata dari Hacksessible untuk perlindungan berkelanjutan.

Tidak adanya rencana respons insiden

Tanpa rencana respons insiden yang jelas, UKM dapat mengalami keterlambatan dan kerugian yang signifikan selama serangan siber.

Cara mengatasinya:

  • Kembangkan rencana respons insiden yang rinci dengan langkah-langkah untuk mendeteksi, menahan, dan memulihkan diri dari serangan.
  • Gunakan laporan dan saran yang jelas dari Hacksessible untuk meningkatkan strategi respons Anda.

Bagaimana Hacksessible membantu memperbaiki kesalahan ini

Hacksessible dirancang untuk menjadikan keamanan siber sederhana, efektif, dan terjangkau bagi UKM.

Fitur Utama:

  • Deteksi kerentanan berkelanjutan: Mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan sebelum dimanfaatkan.
  • Pengujian kesadaran karyawan: Mensimulasikan serangan phishing untuk melatih dan menguji tim Anda. (segera tersedia)
  • Informasi waktu nyata: Menerima rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan keamanan.
  • Paket terjangkau: Mulai dari 75 €/bulan, Hacksessible menawarkan perlindungan setingkat perusahaan.

Kesimpulan

Dengan mengatasi kesalahan keamanan siber yang umum dan menggunakan alat seperti Hacksessible, UKM dapat secara signifikan meningkatkan ketahanan dan postur keamanan mereka.

Bertindaklah sekarang untuk melindungi!